Keluarnya gas dari perut, yang biasa disebut buang angin atau kentut, umumnya disambut dengan rasa malu. Padahal, seharusnya justru disambut dengan perasaan lega.
Buang angin atau kentut terjadi karena menumpuknya gas di dalam usus kita. Gas itu bisa berasal dari udara yang tertelan (karena makan yang tergesa-gesa), atau dari makanan dan minuman yang mengandung banyak gas. Jadi, keluarnya gas itu perlu disambut lega, karena bikin perut nyaman dan sehat. Bahkan, bagi orang yang sehabis menjalani operasi organ dalam, misalnya usus buntu atau operasi melahirkan (caesar), kentut menjadi peristiwa yang sangat dinanti-nanti. Sebab, orang tersebut tidak diperkenankan makan dan minum sebelum kentut. Jadi, kentut bikin lega dan gembira.
Lain halnya bila orang sehat kentut di depan orang banyak, nah itu yang biasanya dihindari. Maklum, kentut di hadapan orang lain dianggap memalukan, karena kesannya kurang sopan dan menjijikan, lebih-lebih bila kentutnya berbau kurang sedap. Saking tidak ingin mendapat malu, kadang sobat Online malah ada yang berusaha menahan diri agar gas atau kentut tidak keluar. Padahal, gas tersebut seharusnya justru dikeluarkan supaya tidak menimbulkan gangguan kesehatan.
Menurut penelitian, frekuensi kentut yang masih dianggap normal adalah 14 kali sehari. Nah, bila sobat Online melebihi angka itu, kemungkinan ada gangguan pada saluran pencernaan.
TIDAK SELALU BAU
Tidak semua kentut menebarkan bau. Kentut yang tidak berbau mengandung senyawa gas yang memang tidak berbau, yaitu nitrogen, oksigen, hidrogen, methan, dan karbondioksida. Sedangkan kentut yang berbau mengandung gas hidrogen sulfida dan merkaptan, yang keduanya mengandung sulfur (belerang).
Bau kentut akan semakin tak sedap bila kita mengonsumsi makanan yang mengandung banyak sulfur, seperti bawang merah, bawang putih, dan brokoli. Telur dan daging juga dapat menimbulkan bau tak sedap pada kentut kita. Namun, bukan berarti makanan tersebut harus dihindari, lho. Nggak usah khawatir dengan kentut, makanlah seperti biasa karena itu membuat tubuh kita sehat dan kuat.
PENYEBAB SERING KENTUT
Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gas, seperti jagung, paprika, kubis, bawang, kembang kol, dan minuman bersoda.
Menangis berlebihan, makan tergesa-gesa atau sambil ngobrol, dan mengunyah permen karet. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang sulit dicernak usus (makanan berlemak). Sebab, dalam usus besar akan terjadi fermentasi sisa-sisa makanan, sehingga produksi gas pun meningkat.
berbagai
Buang angin atau kentut terjadi karena menumpuknya gas di dalam usus kita. Gas itu bisa berasal dari udara yang tertelan (karena makan yang tergesa-gesa), atau dari makanan dan minuman yang mengandung banyak gas. Jadi, keluarnya gas itu perlu disambut lega, karena bikin perut nyaman dan sehat. Bahkan, bagi orang yang sehabis menjalani operasi organ dalam, misalnya usus buntu atau operasi melahirkan (caesar), kentut menjadi peristiwa yang sangat dinanti-nanti. Sebab, orang tersebut tidak diperkenankan makan dan minum sebelum kentut. Jadi, kentut bikin lega dan gembira.
Lain halnya bila orang sehat kentut di depan orang banyak, nah itu yang biasanya dihindari. Maklum, kentut di hadapan orang lain dianggap memalukan, karena kesannya kurang sopan dan menjijikan, lebih-lebih bila kentutnya berbau kurang sedap. Saking tidak ingin mendapat malu, kadang sobat Online malah ada yang berusaha menahan diri agar gas atau kentut tidak keluar. Padahal, gas tersebut seharusnya justru dikeluarkan supaya tidak menimbulkan gangguan kesehatan.
Menurut penelitian, frekuensi kentut yang masih dianggap normal adalah 14 kali sehari. Nah, bila sobat Online melebihi angka itu, kemungkinan ada gangguan pada saluran pencernaan.
TIDAK SELALU BAU
Tidak semua kentut menebarkan bau. Kentut yang tidak berbau mengandung senyawa gas yang memang tidak berbau, yaitu nitrogen, oksigen, hidrogen, methan, dan karbondioksida. Sedangkan kentut yang berbau mengandung gas hidrogen sulfida dan merkaptan, yang keduanya mengandung sulfur (belerang).
Bau kentut akan semakin tak sedap bila kita mengonsumsi makanan yang mengandung banyak sulfur, seperti bawang merah, bawang putih, dan brokoli. Telur dan daging juga dapat menimbulkan bau tak sedap pada kentut kita. Namun, bukan berarti makanan tersebut harus dihindari, lho. Nggak usah khawatir dengan kentut, makanlah seperti biasa karena itu membuat tubuh kita sehat dan kuat.
PENYEBAB SERING KENTUT
Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gas, seperti jagung, paprika, kubis, bawang, kembang kol, dan minuman bersoda.
Menangis berlebihan, makan tergesa-gesa atau sambil ngobrol, dan mengunyah permen karet. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang sulit dicernak usus (makanan berlemak). Sebab, dalam usus besar akan terjadi fermentasi sisa-sisa makanan, sehingga produksi gas pun meningkat.
berbagai