Raja Zalim Tobat Karena Melihat Bulan Terbelah





Pada saat dakwah Rasulullah SAW mulai menyebar dan meluas, Abu Jahal dan Abu Lahab menjadi ketar-ketir dibuatnya.
Keduanya lantas meminta bantuan kepada Raja Habib bin Malik di Syam dan berharap sang raja bisa menuntaskan masalah mereka.
Raja Habib adalah seorang raja yang zalim, bengis dan tak segan-segan memberikan hukuman.

Abu Jahal mengadu bahwa Nabi Muhammad SAW telah mengaku menjadi pesuruh Allah SWT dan membawa satu agama baru dan kononnya telah menghina Tuhan-Tuhan yang disembah oleh mereka.
Raja Habib pun segera memerintahkan agar Nabi Muhammad SAW untuk datang menghadapnya.
Nabi SAW pun bersedia memenuhi panggilan Raja Habib tersebut. Beliau datang dengan memakai jubah yang berwarna merah dan memakai sorban yang berwarna hitam.

Ketika memandang Rasulullah SAW, hati Raja Habib yang terkenal kejam itu tiba-tiba menjadi lembut. Lantas Raja Habib mempersilahkan Nabi SAW untuk duduk di sebelahnya.
"Wahai Muhammad, benarkah seperti yang aku dengar bahwa kamu telah mengaku menjadi pesuruh Tuhan?" tanya Raja Habib.
"Memang benar," jawab Rasulullah SAW.

"Sekiranya kamu adalah seorang nabi, sudah tentu kamu juga memiliki mukjizat sperti nabi-nabi yang lain sebelum kamu," kata Raja Habib.
"Apa yang Tuan mau?" tanya Nabi SAW.
"Saya ingin melihat kejadian yang belum pernah terjai sebelumnya, yaitu melihat matahari terbenam sebelum waktunya, kemudian bulan terbit lalu turun ke bumi. Setelah itu bulan terbelah menjadi dua, lalu masuk ke dalam pakaianmu. Selanjutnya bulan itu akan keluar dari lengan bajumu yang kanan dan kiri. Kemudian bulan itu kembali utuh di atas kepalamu dan bulan itu membenarkan kenabianmu, ujar Raja Habib.

Permintaan Raja yang Mustahil
Rasulullah SAW menjawab dengan tegas.
"Sekiranya aku bisa melakukannya, apakah Tuan akan beriman kepada Allah SWT?" tanya Nabi SAW.
"Iya, barulah saya akan percaya bahwa kamu adalah pesuruh Tuhan," jawab Raja Habib.

Nabi Muhammad SAW pun kemudian mendaki bukit yang bernama KUBAI lalu berdoa kepada Allah SWT.
Tak lama berselang, Malaikat Jibril turun dan membawa Firman Allah SWT.
Allah SWT berfirman,
"Wahai kekasih-Ku, janganlah engkau takut dan janganlah engkau bersedih ahti karena Aku bersamamu dimanapun engkau berada. Aku sudah mengetahui sejak awal apa yang diminta Habib. Pergilah kepada mereka, tunujkkanlah ayat-ayatKu. Bentangkan secara terang dan tegas risalahmu."

Allah SWT berfirman lagi,
"Ketahuilah, Aku sudah menempatkan matahari, bulan, malam dan siang di bawah perintahmu. Dan ketahuilah bahwa anak perempuan Habib akan Aku sembuhkan dari penyakit lumpuh dan kedua matanya yang buta akan pulih seperti semula."

Mukjizat Nabi Muhammad SAW
Setelah Malaikat Jibril membacakan ayat Allah SWT, tiba-tiba saja terjadilah peristiwa yang sangat mengagumkan.
Matahari dengan perlahan bergerak ke ufuk barat lalu terbenam. Cahaya siang berganti dengan malam. Stelah itu bulan pun terbit lalu terbelah menjadi dua. Bulan yang terbelah itu pun turun menghampiri Nabi SAW dan masuk ke dalam jubah Beliau.

Kemudian bulan yangbterbelah itu pun keluar dari lengan baju kanan dan kiri dan bersatu tepat di atas kepala Rasulullah SAW sambil mengucapkan syahadat. Setelah itu, bulanpun bergerak kembali ke tempat asalnya lalu terbenam di ufuk barat. Stelah bulan terbenam, matahari pun perlahan muncul seperti semula dan suasana kembali seperti saat pertemuan awal Raja Habib dan Nabi SA.

Orang-orang pun kagum dengan kejadian itu.
Raja Habib yang menyaksikan secara langsung kejadian itu langsung bertobat, ternyata yang namanya jelek di mata Abu Jahal adalah benar-benar memiliki mukjizat yang lebih dahsyat ketimbang mukjizatnya nabi-nabi yang terdahulu. Ia pun langsung sujud sebagai tanda iman kepada Allah SWT, Pencipta Alam Semesta dan Rasul-Nya.

Malah sebagai tanda ucapan terimah kasih kepada Nabi Muhammad SAW, Raja Habib mengirimkan hadiah berupa emas, intan, dan permata yang banyak. Bahkan emas tersebut harus diangkut oleh 5 ekor onta.

Itulah sahabat, salah satu MUKJIZAT Rasulullah SAW yang paling dahsyat, bisa disaksikan oleh semua orang yang ada di bumi bahkan oleh makhluk hidup lainnya. Andai saja pada waktu itu ada ponsel atau kamera handycam, bisa diabadikan sehingga makin banyak pengikut Islam di muka bumi ini. Namun apa daya saat itu belum ada teknologi seperti itu, namun ayat-ayat Allah SWT telah membenarkannya. Dan isi Al-Qur"an ini tiada satu pun orang yang mampu merubah apalgi menyainginya.

Alhamdulillah sahabat, akhirnya selesai juga admin menulis kisah Raja Zalim Bertobat karena Melihat Bulan Terbelah walau memakan waktu 3 hari dikerjakan secara bertahap.

Follow On Twitter